Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Belajar dari Ikan Bandeng
oleh Agus Widodo
Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.
Ikan bandeng memiliki daging yang lezat. Namun, sayangnya memiliki tulang dan duri yang susah dipisahkan dari dagingnya. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengolah bandeng menjadi bandeng presto. Bandeng diolah dengan pressure cooker, alat masak yang bekerja dengan memberikan tekanan tinggi. Tekanan ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga tulang dan duri bandeng tersebut bisa menjadi lunak, tapi dagingnya sendiri tidak rusak.
Kita pun dapat menikmati daging bandeng yang lezat tanpa harus terganggu dengan tulang dan durinya lagi. Hampir sama dengan ikan bandeng, ada juga banyak “Tulang dan Duri” dalam diri kita yang membuat hidup kita tidak menyenangkan bagi Allah SWT. Mungkin “Tulang dan Duri” itu berupa kesombongan, kekurangpercayaan, kekerasan hati, pola pikir yang salah, dan sebagainya. Maka, kerap kali Allah harus mengatasinya dengan “Memasukkan” kita untuk sementara waktu ke dalam “Pressure Cooker”, yakni situasi hidup yang sering kita anggap membuat kita stres. Tentu dengan “Takaran Tekanan” yang sudah DIA atur, sehingga tidak akan melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. Cukup kuat untuk “Melunakkan Duri” atau membentuk kita, tapi tidak sampai membuat kita hancur.
Apabila saat ini kita sedang berada dalam situasi yang tertekan, yang membuat kita stres, jangan menyerah !! (seperti lagunya D’Masiv : Jangan Menyerah). Tetaplah beriman kepada-Nya. Bahkan, gunakan kesempatan ini untuk merenung dan mencari apa yang DIA ingin rubah dalam diri kita. Lalu jalani dengan kesabaran dan ketekunan, agar melalui proses ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Selamat beristirahat semoga Allah menerima amal ibadah kita.
Aamiin